Jika Blovers penyuka makanan olahan yang terbuat susu tentu sudah tidak asing lagi dengan ‘Keju’. Berdasarkan bahan dasarnya, keju dapat dibuat dari susu sapi, kerbau, domba, dan kambing. Sedangkan dari teksturnya, keju digolongkan menjadi dua jenis, yaitu keju muda/lunak (soft cheese) dengan kadar air 36 -40% dan keju tua/keras (hard cheese) berkadar air 25 -36%. Saat ini terdapat lebih dari 400 jenis keju di dunia.
Berikut ini beberapa jenis keju terkenal dari beberapa negara:
Ricotta. Keju lunak dari susu sapi ini berasal dari Italia. Teksturnya sangat rapuh dan kandungan lemaknya termasuk tinggi, mencapai 65 %. Kombinasi rasa yang gurih dan lezat dengan aroma harum menjadikan terasa pas dipadukan dengan aneka masakan pasta Italia seperti lasagna dan spaghetti.
Brie. Termasuk kategori soft cheese dari Prancis. Ciri khas keju ini adalah kulit luarnya berwarna putih dan bagian dalamnya lembut meleleh. Aromanya tajam dan kandungan lemaknya tinggi (45%). Brie sangat cocok dipakai sebagai bahan campuran salad, dimakan dengan buah olive maupun pickle.
Cream Cheese. Di pasaran, kita dapat menemukan dua macam cream cheese, double cream cheese adalah pilihan pertama dengan kandungan lemak 65% dan cream cheese dengan kandungan 45% lemak. Berbeda dengan jenis keju lainnya, cream cheese memiliki rasa yang sedikit asam. Umumnya keju ini digunakan pada hidangan penutup, misalnya chesse cake, sebagai isi pie, atau dimakan bersama potongan buah-buahan.
Mozzarella. Adalah keju Italia yang aslinya berasal dari susu kerbau liar. Keju lunak dengan kandungan lemak antara 40 - 50% ini sangat sepesifik sifatnya. Mozzarella akan meleleh ketika dipanggang, sangat cocok untuk toping pizza maupun campuran fritata.
Edam. Salah satu keju asal Belanda yang populer. Teksturnya keras dengan aroma mirip kacang. Kandungan lemak keju ini sekitar 40% dan yang membedakan dengan keju lain adalah kemasannya yang selalu terbungkus lapisan sejenis lilin berwarna merah. Edam sangat cocok untuk campuran kue kering seperti aneka kue atau taburan pada hidangan panggang.
Parmesan. Salah satu jenis keju keras dari kota Parma, Italia. Pada umumnya berbentuk silinder dengan warna kuning muda. Teksturnya keras, cocok untuk keju parut. Aroma parmesan cukup tajam karena proses pemeraman yang cukup lama, antara 14 bulan sampai 4 tahun. Keju ini sangat cocok untuk taburan pizza, sup, maupun olahan aneka pasta. Kandungan lemak keju sekitar 61%.
Cheddar. Salah satu jenis keju asal Inggris yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Rasanya yang lezat dengan aroma tidak terlalu tajam menjadikan cheddar cocok digunakan untuk masakan apa saja. Sajian kaserol, sup, isi sandwich, dan salad terasa lebih lezat dengan penambahan keju ini. Cheddar mengandung lemak 48% dengan masa pemeraman 9- 24 bulan.
Emmenthal. Keju ini berasal dari Swiss, salah satu keju keras yang cukup populer. Emmenthal memiliki karakteristik berbeda dengan keju -keju lainnya, bentuknya unik karena jika dipotong akan terlihat lubang -lubang yang terbentuk selama proses fermentasi. Keju ini banyak disukai karena cita rasanya lembut dan aromanya yang kaya. Emmenthal cocok dihidangkan sebagai keju meja dengan disertai segelas anggur.
Share This Post